Kamis, 05 April 2012

HADIST TARBAWI (TUJUAN PENDIDIKAN)


 
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“ Hadist Tarbawy II “





Dosen Pembimbing :

H. AHMAD DARDIRI


Disusun Oleh  :

MUSHALLA
SYUKRON JAYADI


PROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN ISLAM (TARBIYAH)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUNNAJAH
JAKARTA
1433 H / 2012 M


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan  para  pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami ucapkan terimakasih kepada bapak dosen yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk membuat makalah yang berjudul “ Tujuan Pendidikan ”. Dan   Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Hadist Tarbawy tepat pada waktunya.
Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh  dari kesempurnaan berangkat dari hal ini kritik dan saran kami harapkan dari pembaca sekalian, terutama dari bapak Dosen, guna untuk perbaikan makalah kami untuk yang akan datang.










DAFTAR ISI

Isi
Hal
KATA PENGANTAR …………………………………………………………
I
DAFTAR ISI ………………………………………...…………………………
II
PENDAHULUAN ……………………………………………………………...
III
A.    Pengertian dan Fungsi Tujuan pendidikan Islam ………………………
1
1.     Pengertian Tujuan Pendidikan ……………………………………….
1
2.     Fungsi Tujuan Pendidikan ……………………………………………
2
B.    Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Islam ……………………………..
2
1.     Tujuan Sementara (Intermediate Aims) ……………………………..
3
2.     Tujuan Akhir (Final Aims) …………………………………………...
4
C.    Macam-macam Tujuan Pendidikan ……………………………………...
6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
9








PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapatmenjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif danefisien. Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya.
Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dankeahlian. Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islamsebagai suatu system keagamaan menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara implisit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya.Taksonomi Bloom yang telah merakyat meliputi kognitif, afektif dan psikomotor hampir mendekati taksonomi dalam pendidikan Islam. 


 
Tujuan Pendidikan Islam
A.    Pengertian dan Fungsi Tujuan pendidikan Islam
1.     Pengertian Tujuan Pendidikan
Bagaikan seorang yang hendak berpergian, mengetahui tujuan kemana ia melangkah adalah bagian terpenting dari perjalanannya. Bisa dibayangkan bila ada orang yang berpergian tanpa mengetahui tujuannya, dipastikan ia akan mengalami banyak kesulitan. Kurang lebih pendidikan pun demikian, tujuan dalam pendidikan harus dirumuskan dengan matang. Namun sebelum jauh kita membahas tujuan apa saja dalam pendidikan Islam, ada baiknya disimak beberapa pengertian mengenai tujuan.
Prof Abuddin Nata dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam memberi banyak penjabaran seputar pengertian tujuan pendidikan. Menurutnya para ahli berbeda pendapat mengenai pengertian dari tujuan. Hasan Langgulung misalnya menyamakan istilah tujuan dengan maksud, bahwa kadang-kadang maksud dan tujuan tanpak berbeda dan kadang-kadang tampak serupa. Selain itu masih dalam buku yang sama, al-Syaibany memberikan penjelasan tujuan dengan istilah matlamat (tanda-tanda). Dengan lengkap Prof Abudin Nata mengutip sebagai berikut;
Menurut al-Syaibany, hubungan antara tujuan dan tanda-tanda adalah hubungan persekutuan, atau persamaan dalam makna, tempat pencapaian tujuan, dan tanda adanya perencanaan, usaha yang disengaja serta rentetan langkah-langkah antara yang satu dengan lainnya. Dengan demikian tujuan dan tanda adalah akhir suatu proses yang di dalamnya terdapat awal. Awal dan akhir itu ditentukan oleh langkah-langkh yang bertalian satu sama lain, lengkap melengkapi.
2.     Fungsi Tujuan Pendidikan
Ahmad D Marimba dalam bukunya Pengantar Filsafat Pendidikan Islam memberikan empat fungsi tujuan pendidikan. Pertama, tujuan berfungsi mengakhiri usaha. Pada umumnya seuatu usaha berakgir bila tujuan akhir telah tercapai. Kedua, tujuan berfungsi mengarahkan usaha. Karena tanpa adanya antisipasi, penyelewengan akan banyak terjadi dan kegiatan tidak akan berjalan dengan efisien. Ketiga, tujuan dapat berfungsi sebagai titik pangkal unuk mencapai tujuan-tujuan lain, yaitu tuaun baru atau tujuan lanjutan. Terakhir, fungsi tujuan adalah memberi nilai pada usaha itu.
B.    Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Islam
Tujuan pendidikan dalam pandangan islam hanya semata-mata untuk mencari ridho Allah ‘Azza wa Jalla., sebagai mana sabda Rasulullah SAW., sebagai berikut :
قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللهِ عَزَّوَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ اِلاَّ لِيُصِيْبَ بِهِ عرضاً مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدِعَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَعْنِي : رِيْحَهَا،
 ( رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ ).
Artinya :
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata Rasulullah SAW bersabda :
“ Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang semistinya bertujuan untuk mencari ridho Allah ‘Azza wa Jalla. Kemudian ia mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk mendapatkan kedudukan / kekayaan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan baunya syurga kelak pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud) Sanad Hadist ini Shohih.[1]
Secara khusus Dr. Khosrow Bagheri menulis satu bab tentang The Aims of Education dalam bukunya Islamic Education. Pakar pendidikan dari Iran ini menyebutkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah nasehat (rushd), penyucian total (tatharl), kehidupan yang baik (hayat al-Taybah), petunjuk (hidayah), ibadah, taqwa, mendekat pada Allah (qurb), surga (ridwan), keadilan (qist), keselamatan (falah), tafakkur, kejayaan (Izzah), kebersamaan (ta’awun), kebersihan hati (tazkiya), kuat dan bersih (quwwah dan Nizafah).
Dari keseluruhan tujuan di atas Bagheri membaginya kepada dua kategori tujuan, yaitu tujuan sementara (intermediate aims) dan tujuan akhir (final aims). Pembagian kategori tersebut didasarkan pada dimensi manusia yang horizontal (mendatar) dan vertikal (tegak lurus). Tujuan sementara masuk pada dimensi horizontal, artinya bahwa tidak ada hubungan antar dimensi kecuali dimensi yang tertentu saja. Sedangkan tujuan akhir masuk dalam kategori vertikal, artinya bahwa adanya hubungan dimensi ini dengan kesemua dimensi manusia, atau dengan kata lain adanya hubungan dengan tujuan sementara. Dijelaskan secara singkat, bahwa tujuan sementara masing-masing memilki satu dimensi, sedangkan dalam tujuan akhir semua dimensi masuk dalam setiap kategori.
1.     Tujuan Sementara (Intermediate Aims)
Tujuan sementara itu adalah tafakkur, kebersihan hati (tazkiya), keadilan (qisth), kebersamaan (ta’awun), kejayaan (Izzah), kuat dan bersih (quwwah dan Nizafah). Bahwa setiap kategori tadi berhubungan dengan satu dimensi manusia. Tafakkur berhubungan dengan dimensi intelektul manusia, kesucian hati (tazkiya) berhubungan dengan dimensi moral, keadilan (qisth) berhubungan dengan dimensi ekonomi, kebersamaan (ta’awun) berhubungan dengan dimensi sosial, kejayaan (Izzah) berhubungan dengan dimensi politik, dan terkahir kuat dan bersih (quwwah dan Nizafah) berhubungan dengan aspek jasmani. Tafakkur disebutkan dalam surah al-Hasr ayat 21, sebagai berikut :
öqs9 $uZø9tRr& #x»yd tb#uäöà)ø9$# 4n?tã 9@t6y_ ¼çmtF÷ƒr&t©9 $Yèϱ»yz %YæÏd|ÁtFB ô`ÏiB ÏpuŠô±yz «!$# 4 šù=Ï?ur ã@»sVøBF{$# $pkæ5ÎŽôØtR Ĩ$¨Z=Ï9 óOßg¯=yès9 šcr㍩3xÿtGtƒ ÇËÊÈ  
Yang artinya :
Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan- perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (QS. Al-Hasr : 21)
Dan Rasulullah SAW.,  juga bersabda, yang berbunyi :
عَنْ أَنَسٍ، رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللهِ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّـمَ : مَنْ خَرَجَ فِيْ طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ. ( رواه الترمذي و قال : حد يث حسن.
Artinya :
Dari Annas ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “ Barang siapa keluar dengan tujuan menuntut ilmu maka ia berada dijalan Allah sampai ia kembali (HR. Tirmidzi)., katanya hadist ini hasan.[2]
2.     Tujuan Akhir (Final Aims)
Menurut Dr Dr. Khosrow Bagheri nasehat (rushd), penyucian total (tatharl), kehidupan yang baik (hayat al-Taybah), petunjuk (hidayah), ibadah, taqwa, mendekat pada Allah (qurb), dan kerelaan (ridwan) adalah tujuan akhir dari pendidikan dalam Islam. Kesemua kategori memiliki hubungan yang terkait dengan seluruh dimensi manusia, mulai dari itelektual, moral, sosial, politik, ekonomi, dan jasmani. Nasehat (rushd) disebutkan di dalam surah al-Baqarah :186
#sŒÎ)ur y7s9r'y ÏŠ$t6Ïã ÓÍh_tã ÎoTÎ*sù ë=ƒÌs% ( Ü=Å_é& nouqôãyŠ Æí#¤$!$# #sŒÎ) Èb$tãyŠ ( (#qç6ÉftGó¡uŠù=sù Í< (#qãZÏB÷sãø9ur Î1 öNßg¯=yès9 šcrßä©ötƒ ÇÊÑÏÈ  
Yang artinya:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Albaqarah : 186)
Terakhir Dr. Bagheri memberikan sebuah kesimpulan atas keterhubungan antara tujuan semenara dengan tujuan akhir, bahwa keduanya dipertemukan pada sebuah titik pusat yaitu Ubudiyah, wujud penghambaan hamba pada Tuhannya. Bagheri menegaskan seluruh dimensi manusia harus dikembalikan utuk semata-mata mengabdikan diri pada Allah SWT, sama halnya sebagai sebuah tujuan akhir yang disebutkan di dalam Al-Qur’an.
Dan Rasulullah SAW.,  juga bersabda, yang berbunyi :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قاَلَ : قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ سَلَكَ طَرِيْقاًيَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ ) رُوَاهُ مُسْلِمٌ (
Yang artinya :
Dari abu hurairah, ra. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
“ Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan bagi orang itu karena ilmu tersebut jalan menuju kesyurga.” (HR. Muslim).[3]
C.    Macam-macam Tujuan Pendidikan
Bahasan kali ini akan menjelaskan beberapa tujuan pendidikan, baik itu tujuan umum, khusus, sementara, dan tujuan akhir. Prof. Abuddin Nata menjelaskan pegertian dari tujuan umum, khusus, dan akhir dalam bukunya filsafat pendidikan Islam, bahwa tujuan umum dikenal pula dengan tujuan akhir, kemudian tujuan khusus adalah penjabaran dari tujuan umum.
1.     Masih menurut Prof Nata, bahwa yang dimaksud tujuan umum atau akhir itu beragam dari beberapa pendapat, sehingga secara garis besar tujuan umum pendidikan Islam memiliki cirri-ciri sebagai berikut;
2.     Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan di muka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas-tugas memakmurkan dan mengolah bumi sesuai dengan kehendak Tuhan
3.     Mnegarahkan manusia agar berkahlak mulia, sehingga ia tidak menyaahgunakan fungsi kehalifahannya.
4.     Mengarahkan manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahannya di muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah, sehingga terasaringan dilaksanakan.
5.     Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa, dan jasmaninya, sehingga ia memilki ilmu, akhlak yang semua ia dapat digunakan guna mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya.
6.     Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagian hidup di dunia dan di akherat.
Sementara itu tujuan khusus pendidikan Islam bis dilihat dari beberapa pendapat para ahli pendidikan di bawah ini; di antara mereka adalah al-Syaibani, Munir Mursi, dan Dr. Ahmad Tafsir. Konferensi Dunia Pertama tentang pendidikan Islam (1977) berkesimpulan bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah manusia yang menyerahkan dri secara mutlak kepada Allah SWT. Lebih rinci lagi al-Syaibani memberikan penjelasan pengenai tujuan pendidikan Islam, sebagai berikut;
1.     Tujuan yang berkaitan dengan individu, pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani, dan kemampuan yang harus dimiliki di dunia dan di akhirat.
2.     Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
3.     Tujuan profrsional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai; ilmu, seni, profesi, dan Kegiatan masyarakat.
Selanjutnya dari analisis Ahmad Tafsir, tujuan-tujuan yang dijabarkan oleh edua tokoh diatas masih kurang memuaskan. Karena selain kategori yang kurang jelas, juga terdapat rumusan yang tumpang tindih. Sehingga Ahmad Tafsir memilki pemahaman tersendiri mengenai tujuan dalam pendidikan Islam. Pemahaman Ahmad Tafsir dalam mengkategorikan tujuan pendidikan Islam diilhami oleh konsep manusia sempurna, sehingga seharusnya pendidikan Islam di arahkan kepada membentuk muslim yang sempurna. Bagi nya muslim yang sempurna adalah muslim yang:
1.     Segi jasmani nya sempurna; sehat, kuat, dan berketerampilan.
2.     Segi kecerdasan dan kepandaian; mampu meyelesaikan masalah secara cepat dan tepat, secara ilmiah dan filosofis, mampu mengembangkan sains, dan mampu mengembangkan filsafat.
3.     Segi hati takwa; dengan suka rela melaksanakan perintah Allah SWT, dan hati yang mampu berhubungan dengan alam gaib.
Sehingga ia berkesimpulan bahwa tujuan pendidikan Islam tidak lain adalah mempersiapkan Muslim yang sempurna, yaitu melalui tiga ketegori tadi, jasmani, intelektual, dan hati takwa.













DAFTAR PUSTAKA

Nata, Prof. Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005.
Bagherei, Khosrow, Islamic Education, Tehran: al-Hoda Publishers, 2001.
Tafsir, Dr. Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Suhartini, Dr. Andewi, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.






[1] Imam Nawawi, Riyadusholihin, Hal 438
[2] Imam Nawawi, Riyadusholihin, Hal 437
[3] Imam Nawawi, Riyadusholihin, Hal 436

2 komentar:

  1. Alhamdulillah dengan blog ini, dpat meringankan sedikit tugas saya, Jazakallahu khairan Katsiiran....

    BalasHapus