MANAJEMEN
PENDIDIKAN
Makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah
“ Hadist Tarbawy II “
“ Hadist Tarbawy II “
Dosen
Pembimbing :
H. AHMAD DARDIRI
Disusun
Oleh :
MUSHALLA
SYUKRON JAYADI
PROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN ISLAM (TARBIYAH)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUNNAJAH
JAKARTA
1433 H / 2012 M
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
tuhan semesta alam, sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad,
keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami ucapkan
terimakasih kepada bapak dosen yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk membuat makalah yang berjudul “ Tujuan Pendidikan ”. Dan Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan makalah ini
sebagai tugas dari mata kuliah “Hadist Tarbawy ” tepat pada
waktunya.
Selanjutnya kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan berangkat dari hal ini
kritik dan saran kami harapkan dari pembaca sekalian, terutama dari bapak
Dosen, guna untuk perbaikan makalah kami untuk yang akan datang.
DAFTAR
ISI
Isi
|
Hal
|
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………
|
I
|
DAFTAR
ISI ………………………………………...…………………………
|
II
|
PENDAHULUAN
……………………………………………………………...
|
III
|
A.
Pengertian dan Fungsi
Tujuan pendidikan Islam ………………………
|
1
|
1.
Pengertian Tujuan
Pendidikan ……………………………………….
|
1
|
2.
Fungsi Tujuan Pendidikan
……………………………………………
|
2
|
B.
Tujuan Pendidikan dalam
Perspektif Islam ……………………………..
|
2
|
1.
Tujuan Sementara
(Intermediate Aims) ……………………………..
|
3
|
2.
Tujuan Akhir (Final Aims)
…………………………………………...
|
4
|
C.
Macam-macam Tujuan
Pendidikan ……………………………………...
|
6
|
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………..
|
9
|
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses
generasi muda untuk dapatmenjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara
lebih efektif danefisien. Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena
pengajaran sebagai suatu proses
transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek
yang dicakupnya.
Perbedaan pendidikan dan pengajaran
terletak pada penekanan pendidikan terhadap pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di
samping transfer ilmu dankeahlian.
Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islamsebagai
suatu system keagamaan menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara
implisit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya.Taksonomi Bloom yang telah merakyat meliputi
kognitif, afektif dan psikomotor hampir mendekati taksonomi dalam
pendidikan Islam.
Tujuan
Pendidikan Islam
A. Pengertian dan Fungsi Tujuan pendidikan Islam
1. Pengertian Tujuan Pendidikan
Bagaikan seorang yang hendak berpergian, mengetahui
tujuan kemana ia melangkah adalah bagian terpenting dari perjalanannya. Bisa
dibayangkan bila ada orang yang berpergian tanpa mengetahui tujuannya,
dipastikan ia akan mengalami banyak kesulitan. Kurang lebih pendidikan pun
demikian, tujuan dalam pendidikan harus dirumuskan dengan matang. Namun sebelum
jauh kita membahas tujuan apa saja dalam pendidikan Islam, ada baiknya disimak
beberapa pengertian mengenai tujuan.
Prof Abuddin Nata dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam
memberi banyak penjabaran seputar pengertian tujuan pendidikan. Menurutnya para
ahli berbeda pendapat mengenai pengertian dari tujuan. Hasan Langgulung
misalnya menyamakan istilah tujuan dengan maksud, bahwa kadang-kadang maksud
dan tujuan tanpak berbeda dan kadang-kadang tampak serupa. Selain itu masih
dalam buku yang sama, al-Syaibany memberikan penjelasan tujuan dengan istilah
matlamat (tanda-tanda). Dengan lengkap Prof Abudin Nata mengutip sebagai
berikut;
Menurut al-Syaibany, hubungan antara tujuan dan
tanda-tanda adalah hubungan persekutuan, atau persamaan dalam makna, tempat
pencapaian tujuan, dan tanda adanya perencanaan, usaha yang disengaja serta
rentetan langkah-langkah antara yang satu dengan lainnya. Dengan demikian
tujuan dan tanda adalah akhir suatu proses yang di dalamnya terdapat awal. Awal
dan akhir itu ditentukan oleh langkah-langkh yang bertalian satu sama lain,
lengkap melengkapi.
2. Fungsi Tujuan Pendidikan
Ahmad D Marimba dalam bukunya Pengantar Filsafat Pendidikan Islam
memberikan empat fungsi tujuan pendidikan. Pertama, tujuan berfungsi mengakhiri
usaha. Pada umumnya seuatu usaha berakgir bila tujuan akhir telah tercapai. Kedua,
tujuan berfungsi mengarahkan usaha. Karena tanpa adanya antisipasi,
penyelewengan akan banyak terjadi dan kegiatan tidak akan berjalan dengan
efisien. Ketiga, tujuan dapat berfungsi sebagai titik pangkal unuk mencapai
tujuan-tujuan lain, yaitu tuaun baru atau tujuan lanjutan. Terakhir, fungsi
tujuan adalah memberi nilai pada usaha itu.
B. Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Islam
Tujuan pendidikan dalam pandangan islam hanya semata-mata untuk mencari
ridho Allah ‘Azza wa Jalla., sebagai mana sabda Rasulullah SAW., sebagai
berikut :
قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ
وَجْهُ اللهِ عَزَّوَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ اِلاَّ لِيُصِيْبَ بِهِ عرضاً مِنَ
الدُّنْيَا لَمْ يَجِدِعَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَعْنِي : رِيْحَهَا،
( رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ
).
Artinya :
Dari Abu Hurairah ra. Ia
berkata Rasulullah SAW bersabda :
“ Barang siapa yang
mempelajari ilmu pengetahuan yang semistinya bertujuan untuk mencari ridho
Allah ‘Azza wa Jalla. Kemudian ia mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk
mendapatkan kedudukan / kekayaan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan baunya
syurga kelak pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud) Sanad Hadist ini Shohih.[1]
Secara khusus Dr. Khosrow Bagheri menulis satu bab tentang The Aims of
Education dalam bukunya Islamic Education. Pakar pendidikan dari Iran ini
menyebutkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah nasehat (rushd), penyucian
total (tatharl), kehidupan yang baik (hayat al-Taybah), petunjuk (hidayah),
ibadah, taqwa, mendekat pada Allah (qurb), surga (ridwan), keadilan (qist),
keselamatan (falah), tafakkur, kejayaan (Izzah), kebersamaan (ta’awun),
kebersihan hati (tazkiya), kuat dan bersih (quwwah dan Nizafah).
Dari keseluruhan tujuan di atas Bagheri membaginya kepada dua kategori
tujuan, yaitu tujuan sementara (intermediate aims) dan tujuan akhir (final
aims). Pembagian kategori tersebut didasarkan pada dimensi manusia yang
horizontal (mendatar) dan vertikal (tegak lurus). Tujuan sementara masuk pada
dimensi horizontal, artinya bahwa tidak ada hubungan antar dimensi kecuali
dimensi yang tertentu saja. Sedangkan tujuan akhir masuk dalam kategori
vertikal, artinya bahwa adanya hubungan dimensi ini dengan kesemua dimensi
manusia, atau dengan kata lain adanya hubungan dengan tujuan sementara.
Dijelaskan secara singkat, bahwa tujuan sementara masing-masing memilki satu
dimensi, sedangkan dalam tujuan akhir semua dimensi masuk dalam setiap
kategori.
1. Tujuan Sementara (Intermediate Aims)
Tujuan
sementara itu adalah tafakkur, kebersihan hati (tazkiya), keadilan (qisth),
kebersamaan (ta’awun), kejayaan (Izzah), kuat dan bersih (quwwah dan Nizafah).
Bahwa setiap kategori tadi berhubungan dengan satu dimensi manusia. Tafakkur
berhubungan dengan dimensi intelektul manusia, kesucian hati (tazkiya)
berhubungan dengan dimensi moral, keadilan (qisth) berhubungan dengan dimensi
ekonomi, kebersamaan (ta’awun) berhubungan dengan dimensi sosial, kejayaan
(Izzah) berhubungan dengan dimensi politik, dan terkahir kuat dan bersih
(quwwah dan Nizafah) berhubungan dengan aspek jasmani. Tafakkur disebutkan
dalam surah al-Hasr ayat 21, sebagai berikut :
öqs9 $uZø9tRr& #x»yd tb#uäöà)ø9$#
4n?tã 9@t6y_ ¼çmtF÷r&t©9
$Yèϱ»yz %YæÏd|ÁtFB ô`ÏiB
Ïpuô±yz «!$# 4
ù=Ï?ur ã@»sVøBF{$#
$pkæ5ÎôØtR
Ĩ$¨Z=Ï9 óOßg¯=yès9 crã©3xÿtGt
ÇËÊÈ
Yang
artinya :
Kalau
Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan
perumpamaan- perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (QS.
Al-Hasr : 21)
Dan Rasulullah
SAW., juga bersabda, yang berbunyi :
عَنْ أَنَسٍ، رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللهِ، صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّـمَ : مَنْ خَرَجَ فِيْ طَلَبِ
الْعِلْمِ فَهُوَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
حَتَّى يَرْجِعَ. ( رواه الترمذي و قال : حد يث حسن.
Artinya :
Dari Annas ra., ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda : “ Barang siapa keluar dengan tujuan menuntut ilmu
maka ia berada dijalan Allah sampai ia kembali (HR. Tirmidzi)., katanya hadist
ini hasan.[2]
2. Tujuan Akhir (Final Aims)
Menurut Dr Dr. Khosrow Bagheri nasehat (rushd), penyucian total
(tatharl), kehidupan yang baik (hayat al-Taybah), petunjuk (hidayah), ibadah,
taqwa, mendekat pada Allah (qurb), dan kerelaan (ridwan) adalah tujuan akhir
dari pendidikan dalam Islam. Kesemua kategori memiliki hubungan yang terkait
dengan seluruh dimensi manusia, mulai dari itelektual, moral, sosial, politik,
ekonomi, dan jasmani. Nasehat (rushd) disebutkan di dalam surah al-Baqarah :186
#sÎ)ur
y7s9r'y Ï$t6Ïã ÓÍh_tã ÎoTÎ*sù ë=Ìs%
(
Ü=Å_é&
nouqôãy Æí#¤$!$# #sÎ)
Èb$tãy
(
(#qç6ÉftGó¡uù=sù Í<
(#qãZÏB÷sãø9ur
Î1
öNßg¯=yès9 crßä©öt
ÇÊÑÏÈ
Yang
artinya:
Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah),
bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran. (QS. Albaqarah : 186)
Terakhir Dr. Bagheri memberikan sebuah kesimpulan atas keterhubungan
antara tujuan semenara dengan tujuan akhir, bahwa keduanya dipertemukan pada
sebuah titik pusat yaitu Ubudiyah, wujud penghambaan hamba pada Tuhannya.
Bagheri menegaskan seluruh dimensi manusia harus dikembalikan utuk semata-mata
mengabdikan diri pada Allah SWT, sama halnya sebagai sebuah tujuan akhir yang
disebutkan di dalam Al-Qur’an.
Dan Rasulullah
SAW., juga bersabda, yang berbunyi :
عَنْ
أَبِيْ هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قاَلَ : قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَنْ سَلَكَ
طَرِيْقاًيَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ ) رُوَاهُ مُسْلِمٌ (
Yang artinya :
Dari abu hurairah, ra. Bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda :
“ Barang siapa menempuh jalan untuk
menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan bagi orang itu karena ilmu tersebut
jalan menuju kesyurga.” (HR. Muslim).[3]
C. Macam-macam Tujuan Pendidikan
Bahasan kali ini akan menjelaskan beberapa tujuan pendidikan, baik itu
tujuan umum, khusus, sementara, dan tujuan akhir. Prof. Abuddin Nata
menjelaskan pegertian dari tujuan umum, khusus, dan akhir dalam bukunya
filsafat pendidikan Islam, bahwa tujuan umum dikenal pula dengan tujuan akhir,
kemudian tujuan khusus adalah penjabaran dari tujuan umum.
1. Masih menurut Prof Nata, bahwa yang dimaksud tujuan umum atau
akhir itu beragam dari beberapa pendapat, sehingga secara garis besar tujuan
umum pendidikan Islam memiliki cirri-ciri sebagai berikut;
2. Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan di muka bumi
dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas-tugas memakmurkan dan mengolah
bumi sesuai dengan kehendak Tuhan
3. Mnegarahkan manusia agar berkahlak mulia, sehingga ia tidak
menyaahgunakan fungsi kehalifahannya.
4. Mengarahkan manusia agar seluruh pelaksanaan tugas
kekhalifahannya di muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah,
sehingga terasaringan dilaksanakan.
5. Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa, dan jasmaninya, sehingga
ia memilki ilmu, akhlak yang semua ia dapat digunakan guna mendukung tugas
pengabdian dan kekhalifahannya.
6. Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagian hidup di
dunia dan di akherat.
Sementara itu tujuan khusus pendidikan Islam bis dilihat dari beberapa
pendapat para ahli pendidikan di bawah ini; di antara mereka adalah
al-Syaibani, Munir Mursi, dan Dr. Ahmad Tafsir. Konferensi Dunia Pertama
tentang pendidikan Islam (1977) berkesimpulan bahwa tujuan akhir pendidikan
Islam adalah manusia yang menyerahkan dri secara mutlak kepada Allah SWT. Lebih
rinci lagi al-Syaibani memberikan penjelasan pengenai tujuan pendidikan Islam,
sebagai berikut;
1. Tujuan yang berkaitan dengan individu, pengetahuan, tingkah
laku, jasmani dan rohani, dan kemampuan yang harus dimiliki di dunia dan di
akhirat.
2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, tingkah laku
masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan
masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
3. Tujuan profrsional yang berkaitan dengan pendidikan dan
pengajaran sebagai; ilmu, seni, profesi, dan Kegiatan masyarakat.
Selanjutnya dari analisis Ahmad Tafsir, tujuan-tujuan yang dijabarkan
oleh edua tokoh diatas masih kurang memuaskan. Karena selain kategori yang
kurang jelas, juga terdapat rumusan yang tumpang tindih. Sehingga Ahmad Tafsir
memilki pemahaman tersendiri mengenai tujuan dalam pendidikan Islam. Pemahaman
Ahmad Tafsir dalam mengkategorikan tujuan pendidikan Islam diilhami oleh konsep
manusia sempurna, sehingga seharusnya pendidikan Islam di arahkan kepada
membentuk muslim yang sempurna. Bagi nya muslim yang sempurna adalah muslim
yang:
1. Segi jasmani nya sempurna; sehat, kuat, dan berketerampilan.
2. Segi kecerdasan dan kepandaian; mampu meyelesaikan masalah
secara cepat dan tepat, secara ilmiah dan filosofis, mampu mengembangkan sains,
dan mampu mengembangkan filsafat.
3. Segi hati takwa; dengan suka rela melaksanakan perintah Allah
SWT, dan hati yang mampu berhubungan dengan alam gaib.
Sehingga ia berkesimpulan bahwa tujuan pendidikan Islam tidak lain adalah
mempersiapkan Muslim yang sempurna, yaitu melalui tiga ketegori tadi, jasmani,
intelektual, dan hati takwa.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Prof. Abuddin, Filsafat
Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005.
Bagherei, Khosrow, Islamic Education, Tehran: al-Hoda Publishers, 2001.
Bagherei, Khosrow, Islamic Education, Tehran: al-Hoda Publishers, 2001.
Tafsir, Dr. Ahmad, Ilmu Pendidikan
dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Suhartini, Dr. Andewi, Sejarah
Pendidikan Islam, Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
[1] Imam Nawawi, Riyadusholihin, Hal
438
[2]
Imam Nawawi,
Riyadusholihin, Hal 437
[3]
Imam Nawawi,
Riyadusholihin, Hal 436
Alhamdulillah dengan blog ini, dpat meringankan sedikit tugas saya, Jazakallahu khairan Katsiiran....
BalasHapusalhamdulillah.terima kasih
BalasHapus